Kegiatan ini diselenggarakan secara virtual, mengingat masa Pandemik Covid-19 masih berlangsung, namun hal ini tidak akan mengurangi makna Halal Bihalal dan silaturahmi diantara kita dan sebagai Aparatur Sipil Negara, dalam kondisi saat ini, wajib untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi dengan penuh integritas, demikian yang disampaikan Kajati Dr. Mohamad Dofir, SH., MH saat Halal Bi Halal. Jumat (21/5/2021)
Dalam sambutanya, “Kesempatan yang mulia dan berbahagia ini, saya atas nama pribadi, keluarga dan jajaran Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, Mohon Maaf Lahir dan Batin, semoga Allah Taála melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua. Kepada seluruh insan Adhyaksa di seluruh wilayah Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Inshaa Allah, Idul Fitri telah mengembalikan diri kita menjadi bersih kembali dengan ketulusan hati untuk saling memaafkan. Hendaknya Idul Fitri 1442 Hijriyah ini dijadikan momentum untuk kebangkitan dimasa Pandemi dan menjadikan semangat baru bagi kita semua untuk mewujudkan kinerja terbaik bagi bangsa dan negara”.
Selai itu Kajati menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi pada seluruh pegawai yang tetap berada di tempat tugas, tidak mudik dan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. “Selain itu saya minta saudara-saudara sekalian khususnya Jajaran Intelijen untuk dapat mengantisipasi penularan di wilayah kerja masing-masing. Sebagai dampak libur lebaran dan masa liburan bersama, banyak berita tentang ketidakpatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan ataupun merayakan hari raya Idul fitri dengan memadati tempat-tempat wisata hal ini tentunya berpotensi untuk menjadi berpotensi escalator penyebaran dan penularan Covid-19, untuk itu agar satuan kerja tetap memantau dan mengantisipasi potensi tersebut dan melaporkan perkembangan data Covid-19 secara berkelanjutan di wilayah kerja masing-masing”, terangnya.
Dalam perkembangan terkini, Kementrian Kesehatan RI telah menginformasikan bahwa telah muncul varian baru virus COVID-19 yang teridentifikasi sudah masuk ke Indonesia, Varian tersebut adalah B 117 yang berasal dari asal Inggris, B 1351 yang berasal dari Afrika dan varian Mutasi Ganda dari India B 1617. Untuk Varian B 117 diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 % sampai 70 % dibandingkan jenis virus yang sudah ada sebelumnya dan dilaporkan terjadi di berbagai negara termasuk di wilayah Asia Tenggara.
“Di wilayah Jawa Timur sendiri, sudah ada 3 (Tiga) daerah yang terindikasi kasus Covid-19 dengan varian baru diantaranya adalah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jember dan Kabupaten Sampang. Dinas Kesehatan Jawa Timur pada hari Senin kemarin merilis adanya temuan varian baru virus Covid-19 dari luar negeri tersebut, diduga kuat penyebaran virus Corona varian baru ini dibawa oleh pekerja migran Indonesia yang pulang mudik ke Indonesia. Varian baru ini memiliki jenis yang berbeda-beda karena berasal dari negara yang berbeda. Dari hasil penelitian Satgas Covid-19 di Jawa Timur 3 varian ini adalah B 117 yang terdapat di wilayah Kabupaten Mojokorto dan Jember, B 1351 yang masuk wilayah Sampang Madura, Oleh karena itu dengan penyebaran virus corona varian baru ini, maka Provinsi Jawa Timur dalam kondisi waspada. Oleh karena itu untuk mencegah penularan yang meluas, saya ingatkan kembali agar kita semua mematuhi seluruh protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah”.pungkasnya.
Halal bihalal diselenggarakan di Aula Kejati Jatim yang diikuti oleh Wakajati, para Asisten, Kabag Tata Usaha, Pegawai Kejati Jatim dan Kajari beserta jajaranya sejawa timur melalui virtual.