Pada hari Rabu tanggal 21 Desember 2022, Kejaksaan Tinggi Banten menggelar Festival Cikande 2022 dengan tema “ Seni dan UMKM Banten, Bangkit” yang bertempat di Himpunan Rakyat Rajin Usaha (HIRAU) Galeri Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas dan peluang pengembangan Seni Budaya dan UMKM di Provinsi Banten.
Dalam acara Festival Cikande 2022 diresmikan secara langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, Ketua DPRD Banten Andra Soni, dan Danrem 064/MY Brigjen TNI Tatang Sutarna yang dilakukan secara simbolis dengan pemukulan beduk.
Sebelumnya, Festival Cikande 2022 juga dibuka dengan penampilan kesenian khas Banten, yakni Gembrung dan Rampak Beduk, serta kesenian Hadroh pada saat penyambutan.
Dalam sambutannya Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyampaikan, pihaknya menginginkan Festival Cikande 2022 menjadi momentum bangkitnya UMKM dan seni budaya di Banten. Selain itu, melalui acara ini juga, dirinya ingin mendorong terbentuknya peraturan daerah (Perda) mengenai Pemajuan Kebudayaan Daerah Banten. Sehingga pentingnya, transformasi, adaptasi-inovasi serta kolaborasi dan inklusif bersama untuk membangun Banten melalui sinergi segenap pihak dalam memajukan Seni Batu Fosil Banten sebagai salah satu keunggulan budaya dan icon khas Banten. Harapan dengan lahirnya Peraturan Daerah nantinya akan mempercepat kemajuan sektor ekonomi kreatif khususnya karya seni dan budaya Banten.
Kepala Kejaksaan Tinggi Banten menambahkan, selama dua dekade Kejaksaan Tinggi Banten hadir di tanah jawara, pihaknya ingin mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, dia ingin festival serupa juga dapat diselenggarakan di daerah lain di Provinsi Banten.
Sementara itu, Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar yang juga secara langsung membuka acara mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang membantu terlaksananya Festival Cikande 2022.
Kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) / Bancakan Ide dengan tema “Mendorong Perda Pemajuan Kebudayaan Provinsi Banten”